Karya : Dian Ariyanti
Angin sangat kencang,pohon-pohon mulai
bergoyang-goyang kekanan dan kekiri.Ada sebuah kursi panjang berwarna putih,dan
terdapat seorang gadis berambut panjang yang duduk di kursi itu sendiri ,ia
bernama Airin, ia memegang sebuah kertas berwarna putih yang dia pegang sangat
erat sekali,sambil menangis terisak-isak.
Airin memperhatikan kertas itu dengan
serius dan wajah cemas, tiba-tiba ada seorang pria yang tampan menghampiri Airin
dan duduk disebelahnya.
“
Kenapa lo nangis?’’ Ucap Seorang Pria
“
Kamu siapa?’’ Tanya Airin
“
Gw Raga ‘’( Sambil menjulurkan tangannya)
Airin
menatap Raga dengan bingung dan bertanya-tanya ,
“
Kenapa kamu menghampiri aku,aku lagi mau sendiri! ’’ Tanya Airin tanpa
menyambut tangan Raga
“
Gw tadi gak sengaja lewat sini dan ngeliat lo duduk sendirian sambil menangis
,gw kasihan sama lo mangkannya gw nyamperin lo’’ Jawab Raga
“Aku
gak perlu kamu kasihanin!’’Jawab Airin sambil berdiri dan pergi dari tempat
itu.
Keesokan harinya Airin pergi dari rumahnya untuk menghirup udara segar dan jogging di
pagi hari , tidak kerasa Airin berlari pelan-pelan dan sampai disuatu tempat
yang dia suka yaitu Taman. Airin duduk
di kursi taman yang tidak jauh dari warung di depannya. Airin menatap warung
itu dengan wajah yang lelah dan haus, ia meriksa kantong celananya dan ternyata
ia tidak membawa uang sama sakali. Tidak sengaja Raga pergi ke warung di tempat
dimana ada Airin karena disitulah warung terdekat dari rumahnya. Sesudah Raga
membeli sesuatu di warung itu ia melihat ada gadis yang sama seperti gadis yang
dia ajak berkenalan waktu itu , ia
langsung menghampiri gadis itu sambil memegang
dua minuman di tangannya.
“
Nih minuman buat lo”( Sambil menjulurkan dan memegang minuman tersebut)
“
Gak makasih “ Jawab Airin jutek
“Udalah
terima aja gw tau lo tuh haus “ Ucap Raga dengan memasang muka kesal
Airin
menjulurkan tangannya dan mengambil minuman itu dari tangan Raga,dan ia
langsung meminumnya dengan cepat, dan sampai benar-benar habis.
“
Pelan-pelan nanti lo keselek “ Ucap Raga tertawa
Airin
menatap Raga dengan malu sambil tersenyum lebar ,
“
oh iya,nama lo siapa?gw belom sempat nanya lo waktu itu ‘’Ucap Raga sambil
menatap Airin
“Nama
ku Airin ‘’ Jawab Airin
“Oh
nama yang bagus buat seorang gadis secantik lo” Ucap Raga tersenyum
Tiba-tiba
Airin segera bangun dari kursi yang ia dudukin .
“Aku
gak punya banyak waktu !” cetus Airin langsung pergi
Tidak kerasa waktupun sudah malam ,
Airin berdiam diri di kamarnya dan ia memegang selembar kertas putih yang ia
pegang waktu itu . Tidak lama ia berjalan kearah jendela dan menatap
bintang-bintang di malam hari .
“
Bintang, apa iya umur ku tidak lama lagi?’’ Tanya Airin dengan meneteskan Air
matanya
“TOK
TOK TOK TOK “ suara pintu rumah Airin terdengar keras sampai terdengar ke kamar
Airin, Airin bergegas menyimpan selembar kertas itu dan langsung keluar , ia
mengintip dari jendela rumahnya .
“
Hey gw Raga’’ sambil melambai-lambai tangannya ke Airin,ia pun langsung membuka
pintunya.
“
Kamu ngapain ada disini?kok kamu tau rumah aku ?’’ Tanya Airin bingung
“
Pas lo pulang tadi pagi gw diem-diem ngikutin lo dari belakang “ jawab Raga
tersenyum
“
Boleh gak gw masuk? Dingin ni” Ucap Raga yang memegang kedua tangannya sambil
mengusap-usap
“Boleh
tapi kamu jangan berisik ya !’’ Jawab Airin sambil membuka pintu dengan lebar
“
emang Orang Tua lo udah tidur ya?’’ ucap
Raga sambil menatap airin
“
Kedua orang tua ku sudah meninggal “ Jawab Airin sambil menteskan air matanya
Raga
pun merasa tidak enak dan bersalah kepada airin ia langsung memberi sapu tangan
kesayangannya yang ada di dalam kantong celananya .
“
Nih hapus air mata lo gw gak suka ngeliat gadis secantik lo nangis “ Ucap raga
tersenyum lebar
“
Makasih ya” jawab airin tersenyum
Tiba-tiba
Raga mendekati Airin dan mengelus lembut puncak kepala Airin.lalu Raga pun
terkejut ketika menemukan beberapa helai rontokan rambut Airin ,lalu raga
langsung pamit pulang tanpa bertanya-tanya terlebih dahulu ,di setiap perjalanan raga memikirkan rontokan
rambut yang cukup banyak itu.
“Ada
apa dengan Airin ? Apa dia lagi sakit?’’ ucap raga di perjalanan
Keesokan hari ini Airin berdiam diri
di kamarnya sambil memegang kepala yang
sangat sakit ,rambut hitam panjang pun
sudah mulai rontok banyak sekali,Airin memegang foto keluarga kecilnya,sambil
ia usap-usap pelahan-lahan
“Mah
Pah tunggu airin di sana ya ? umur Airin udh gak lama lagi ,airin punya
penyakit yang bisa merebut nyawa airin sendiri mah ,pah airin takut ,kata
dokter penyakit airin udah gak bisa di sembuhin lagi “ ucap airin menangis.
Tidak
lama kemudian airin membuat surat untuk raga dan memberi selembar kertas yang
ia simpan sudah lama,surat itu berisi penjelasaan dan perkataan maaf dari airin
. Airin menarok kertas tersebut di bawah vas bunga yang terdapat di teras rumah
airin.
Tiba-Tiba
airin pun terjatuh dan menutup matanya dengan pelan-pelan .
Tidak ada komentar:
Write komentar